Jumat, 16 Maret 2018

Cara membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali

pertama?
Petik buah jeruk bali yg sudah masak, dan cari yg agak besar.
kedua?
belah buah jeruk bali nya, pisahkan isinya dari kulitnya, usahakan belah menjadi dua yah.
ketiga?
kulit jeruk bali yg sudah terpisah dari isinya, belah menjadi 3 bagian. buat salah satu bagian agak besar, dan yang dua bagian lagi sama besar nya.
keempat?
kulit buah jeruk bali yg potongan nya agak kecil. potong" buat menjadi 4 lingkaran, agar bisa di jadikan roda.
kelima?
cari lidi, atau bambu yg sudah di haluskan potong kecil", atau panjang nya sekitar 20CM, sesuaikan sama potongan jeruk bali yg potongan nya lebih besar tadi.
keenam?
tusukan lidi atau bambu ke kulit jeruk bali tadi, guna untuk membuat roda nya.
dan terakhir?
mobil"lan sederhana dari kulit jeruk bali pun jadi.
Gambar terkait

semoga bermanfaat yah.



Kamis, 15 Desember 2016

Berapakah Jarak Surga Anda?



Berapakah Jarak Surga Anda?



“Masjidnya jauh…!”, Demikian alasan banyak orang ketika ditanya: “Kok sampeyan tidak shalat berjamaah di masjid, Mas?”. Termasuk anda juga, bukan? Semoga tidak…

Coba ukur baik-baik, berapa meter jarak masjid anda? Kemudian, ukurlah jarak kantor anda dari rumah…
Wow! Ternyata jarak masjid hanya 700 meter (0,7 Km), nggak nyampe satu kilo… Sedangkan jarak kantornya sampai 70 Km (100 x lipat!) plus macet, macet dan macet! Hm…..  🙂
Mengapa 0,7 Km dianggap jauh? Padahal yang 70 Km plus macceeet, tiap hari OK-OK saja!? Mengapa untuk “Upah yang kecil” kita rela berpayah-payah berusaha menempuh jarak puluhan kilo, tapi untuk “Surga yang agung” yang jaraknya nggak nyampe satu kilo, kita enggan mengusahakannya?
Ya Allah, berilah ampunan pada hamba yang dhalim ini….

“Shalatnya seorang pria berjamaah pahalanya 25 derajat dibanding sendirian di rumah atau di pasar, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar rumah dengan satu tujuan shalat berjamaah di masjid, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajat dan diampuni satu dosanya, dan selama ia di majelis shalat tanpa hadats didoakan para malaikat, “Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia”, dan dianggap mengerjakan shalat sepanjang menunggu waktu shalat” (HR Bukhari Muslim).

Itulah agungnya fadilah shalat berjamaah di masjid. Pahalanya dilipatgandakan, dapat meningkatkan derajat, mendapatkan ampunan, didoakan para malaikat dan pahala menunggu iqamat.
Bukankah ini semua TOP URGENT untuk kita dapatkan, karena kematian dapat menghampiri kita kapan saja secara tiba-tiba?
Ayo shalat berjamaah di masjid! Jarak surga anda amat dekat… ***

Kamis, 01 Desember 2016

MY GOALS



MY GOALS untuk beberapa tahun kedepan, atau target saya dalam jangka yang panjang. Dimana untuk saat ini saya sedang kuliah di universitas esa unggul dan akan menjalankan atau menjalani pekerjaan saya yaitu:
ü  Menjalani usaha go-car dan grab-car, pada tahun 2017-2021 selama lima tahun. Pada saat saya usia 18 sampai 23 tahun.
Seiring saya menjalani pekerjaan saya, saya menjalankan kuliah saya, sealam 4 tahun. Dan insyaallah akan selesai. Pada tahun 2020-2021
ü  Wisuda S1 pada tahun 2020-2021 di usia 23 tahun.
Dan pada saat selesai nya saya menjalani kuliah saya. Saya masih tetap menjalani pekerjaan saya yaitu usaha go-car & grab-car saya. Saat tiba ditahun 2021 atau saat selesai nya saya menjalani pekerjaan saya itu, saya akan jual mobil, yang saya pakai untuk narik go-car & grab-car. Kenapa saya jual mobil saya, karena uang nya nanti saya akan belikan perkebunan karet di daerah kampung saya, yaitu di daerah belitang sumatera selatan.
ü  Perkebunan karet pada tahun 2022 di usia 24 tahun.
Mengapa saya memilih untuk membelikan perkebunan karet, karena saya dari kecil dilahirkan di keluarga, yang ketergantungan hidupnya bergantung pada hasil alam atau getah karet. Karna dari itu saya akan meneruskan jejak orang tua saya.
Saya pun mencoba mencari pekerjaan lagi dijakarta, karena menurut saya perkebunan karet yang hanya 1 Hecktar saja tidak bakal cukup, maka saya harus bekerja lagi dijakarta untuk memperluas perkebunan karet saya, dengan cara apa saya bisa memperluas perkebunan karet saya, dengan cara bekerja keras, dan yang pasti harus bisa menabung.
Seiring berjalan nya waktu,  dan jika saya sudah menemukan jodoh saya, yang seiman dengan saya. saya akan menikah atau married.
ü  Married atau Menikah pada tahun 2024/2025 pada saat usia saya menginjak 26/27 tahun.

Seiring berjalan nya usia pernikahan saya seleama 2 tahun saya akan membeli rumah, mengapa saya memilih menikah dulu baru membeli rumah, kebanyakan orang diluar sana, pasti memilih untuk membeli rumah dulu baru married atau menikah. Karena saya punya pendirian, saya harus menjalani masa-masa merintis saya dengan sang istri, tetapi bukan berarti saya minta uang istri saya, untuk bisa beli rumah berdua, saya bisa mengusahakan beli rumah itu dari saya sendiri.
ü  Memiliki rumah sendiri pada tahun 2027 disaat usia saya menginjak 29 tahun.
Dan saya hidup bahagia dengan istri dan anak-anak saya, atau saya akan sering menghabiskan waktu saya dengan keluarga saya dirumah.
ü  My family Istri & anak-anak di tahun 2027 dan seterusnya.
Seiring berjalan nya waktu saya dan istri akan menabung atau menyisihkan uang hasil kerja keras kita agar bisa pergi haji di tanah suci makkah, karena saya seorang muslim atau islam, saya sangat sangat ingin sekali pergi haji ke makkah.
ü  Ibadah haji pada tahun 2053 atau di saat usia saya sudah menginjak 55 tahun.
Demikian lah MY GOALS. Terimaksih kepada dosen saya yaitu pak andi hm yang sudah memberikan tugas ini, dari sini saya bisa mengerti apa yang akan saya lakukan dalam jangka waktu kedepan
Terimakasih
 




Jumat, 30 September 2016

Kisah Sukses Chairul Tanjung "Si Anak Singkong"

http://amrulmuarifin//motivasiusaha28.co.id 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-NK2yYBlryE4xocHewtTztKitP9qYqfNHDDroUlTls3NyVvkVhjmyVkV2GEA7roD40sgo3K1ZPQnyGBLlehArVqLsNhzVJ9qG7Kpt9SA8Akm-m0sBP6bHNpUeMUkdefQxo_A2cQmNEcV9/s1600/kisah-sukses-chairul-tanjung.jpg
Chairul Tanjung. Nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda. Ya, beliau adalah salah satu pengusaha sukses kebanggaan Indonesia. Beberapa perusahaan besar dan terkenal yang beliau miliki saat ini diantaranya Bank Mega, Detikcom, TRANS TV, TRANS7, TRANS STUDIO (Bandung dan Makassar), BSM ( Bandung Super Mall), Carrefour, dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan lain yang berada di bawah pimpinannya.

Disini, saya tidak akan membahas terlalu detil tentang perusahaannya. Saya hanya ingin berbagi tentang perjalanan "Si Anak Singkong" ini membangun kerajaan bisnisnya, dari nol, bukan warisan atau mengembangkan bisnis keluarga, tapi benar-benar dari nol.

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Sebenarnya, Chairul Tanjung lahir di keluarga yang cukup berada. Ayahnya, A.G. Tanjung adalah seorang wartawan surat kabar. Pada saat Orde Baru terbentuk, sang ayah terpaksa harus menutup perusahaan pers nya karena tulisannya banyak berseberangan dengan penguasa politik saat itu. Hal ini membuat orang tuanya terpaksa menjual rumah dan pindah ke sebuah kamar losmen yang sempit.

Kedua orang tua beliau sangat tegas dalam mendidik anak, menurut mereka, untuk keluar dari jurang kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh.

Setelah lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selama kuliah, Chairul Tanjung dikenal sebagai mahasiswa teladan. Hal ini terbukti dengan diperolehnya penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.

Tingginya biaya kuliah, membuat jiwa bisnis Chairul Tanjung muncul saat itu. Untuk membiayai kuliahnya, beliau pernah membuka usaha foto kopi di kampusnya. Beliau juga pernah berjualan kaos dan buku kuliah stensilan.

Setelah lulus, beliau sempat mencoba membuka usaha, yaitu toko perlatan medis dan laboratorium. Tapi sayang, bisnisnya ini mengalami kebangkrutan. Selain itu, beliau juga membuka usaha di bidang kontrkator dan telah mengerjakan berbagai proyek industri terutama barang yang berbahan dasar rotan. Kemudian beliau membangun sebuah perusahaan, yaitu perusahaan PT. Pariarti Shindutama bersama beberapa orang temannya pada tahun 1987 dengan modal awal Rp.150 juta yang beliau peroleh dari Bank Exim. Pada awalnya, bisnis ini terbilang lancar. Bahkan mampu menangani beberapa jenis ekspor, termasuk sepatu. Saat itu, bisnis mereka mengalami kemajuan. Tapi beliau memiliki jalan pikiran yang berbeda dengan rekan bisnisnya. Sehingga beliau keluar dan mendirikan usahanya sendiri.

Setelah keluar dari PT. Pariarti Shindutama tadi, beliau membidik tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Lalu berdirilah Para Group. Perusahaan konglomerasi ini memiliki Para Inti Holindo sebagai Father Holding Company yag membawahi beberapa sub holding, yakni Para Inti Propertindo (properti), Para Global Investindo (bisnis keuangan), dan bidang media dan investasi.

Dalam bidang properti, Para group memiliki Bandung Super Mall yang menghabiskan dana hingga 99 milyar. Dalam bidang investasi, Para Group, melalui perusahaannya, Trans Corp, membeli 40% saham Carrefour, MoU pembelian saham ini ditandatangani di Perancis, pada tanggal 12 Maret 2010.

Pada tahun 2010 itu, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia, dan Forbes memasukkan Chairul Tanjung sebagai salah satu orang terkaya di dunia, asal Indonesia.
Pada tahun 2011, Forbes kembali memasukkan namanya di peringkat 11 orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 2,1 Milyar dolar AS.
Saat ini, Chairul Tanjung berada di posisi 5 besar daftar orang terkaya di Indonesia.

Chairul Tanjung meresmikan perubahan nama Para Group menjadi CT Corp Pada 1 Desember 2011.
CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding, yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media, hiburan, gaya hidup dan sumber daya alam.

Menurut Chairul Tanjung, modal memang penting dalam sebuah bisnis. Namun, kemauan dan kerja keras adalah hal lain yang wajib dimiliki oleh seorang pengusaha. Lalu yang terpenting dalam sebuah bisnis menurut beliau adalah mengembangkan jaringan atau networking seluas-luasnya. Mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya, baginya, membangun kepercayaan pasar, sama pentingnya dengan membangun integritas. Tidak hanya berteman dengan perusahaan-perusahaan besar bahkan beliau menggambarkan hubungan baik dengan  pengantar surat sekalipun adalah hal yang penting. Jika perusahaan sepi order, maka relasi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membuka order lagi.

Bagi generasi muda yang akan terjun ke dunia bisnis, Si anak singkong ini berpesan agar generasi muda mau bersabar dan menapaki tangga bisnis satu per satu. Karena membangun bisnis itu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Jangan sampai terpancing untuk menggunakan jalan pintas (instant), karena dalam usaha, kesabaran adalah kata kuncinya. Memang sangat manusiawi jika kita dalam berusaha ingin segera mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima langsung.

Menurut beliau, anda tidak perlu malu untuk melakukan usaha dengan modal kecil walaupun untungnya kecil. Karena beliaupun mendapatkan keuntungan pertamanya hanya sebesar Rp.150;.

Demikian sekilas kisah sukses Chairul Tanjung "Si Anak Singkong". Mohon maaf jika anda kurang puas dengan kisah sukses Chairul Tanjung "Si Anak Singkong" ini, karena keterbatasan waktu dan tempat untu menuangkan lebih detial tentang penginspirasi para pengusaha yang satu ini.
Untuk memuaskan keingintahuan anda tentang  kisah sukses Chairul Tanjung "Si Anak Singkong" ini, anda bisa membacanya di buku beliau yang berjudul "Si Anak Singkong dengan tebal 360 halaman. Buku ini ditulis oleh wartawan kompas, Tjahja Gunawan Adiredja.
http://amrulmuarifin//motivasiusaha.co.id




Suatu hari aku sedang berbicara dengan kedua orang tuaku, lalu mereka bercerita kepadaku. “Nak jangan pernah putus asa dalam menghadapi keras nya hidup ini, kamu tau kan bapak dan ibumu ini dulunya orang tidak punya, merantau dari satu kota ke kota lain, kamu juga masih inget kan waktu kamu kecil dulu, kita masih susah. waktu bapak dan ibu menikah dulu, kita itu belom punya apa-apa nak. kamu lihat sekarang, bapak punya tanah lumayan luas, punya kebun karet dimana-mana, punya rumah, punya motor, mobil. Semua yang kita punya ini dimulai dari NOL. Dengan cara apa kita mencapainya? dengan kerja keras, jujur, disiplin, mau belajar hal-hal baru, tidak mudah putus asa, selalu mencoba, walaupun gagal berkali-kali. Dan yang paling penting jangan lupa sama allah swt, selalu berdo’a kepadanya.
                Pelajaran yang saya dapat adalah: kedua orang tua saya adalah orang yg hebat, mereka benar-benar memulai nya dari nol, belum punya apa-apa. Tapi mereka tidak putus asa, mereka mau bekerja keras, sampai pada akhirya saya juga dapat merasakan kesuksesan mereka, seperti sekarang ini. Dari pelajaran yang saya dapat mereka bisa mengispirasi saya, untuk tidak mudah putus asa, kerja keras mau mendengarkan apa kata orang lain, yang lebih berpengalaman dari saya.